Saturday, February 23, 2013

Cerpen : Kasih Ibu Seluas Lautan

Tags

Siang yang panas nih. Gimana kalo baca cerpen dulu yuk. Oia, ada salah satu temen mbah namanya "Destik" (Dessy Cantik) nih ngebet banget dicariin cerpen buat dibaca (masak dimakan). Jangan GR ya! Hehehe.. Mbah baru abis ngutip cerpen dari salah satu buku. Ceritanya tentang cinta dan persahabatan yang menakjubkan dari kehangatan dan kesetiaan. Oke, silahkan deh simak ceritanya. Bacanya pake hati ya biar ngeresep. Let's Read.



Dalam salah satu bukunya, psikiater kondang Carl Jung menceritakan kisah dibawah ini:

Selama Perang Dunia II, tentara Amerika ditempatkan di salah satu pulau di Kepulauan Pasifik untuk menyiapkan serangan melawan balatentara Jepang.

Pada suatu malam, seorang tentara Amerika bernama Johny sedang beristirahat di dalam tendanya, ketika tanpa bias dijelaskan, ia mendengar suara ibunya memanggil-manggil namanya dengan keras, “Johny! Johny!”.

Ibunya terdengar ketakutan.

Johny menertawai dirinya sendiri. Ibunya berada ribuan mil jauhnya di Amerika Serikat. Ini pasti lelucon seorang tentara yang sedang bosan sehingga menjahilinya dengan menirukan suara ibunya. Tetapi siapa tentara itu dan bagaimana ia dapat menirukan suara ibunya dengan persis, Johny tidak tahu. Tak seorang pun di pangkalannya yang pernah bertemu dengan ibunya sebelumnya. Bagaimana seseorang dapat menirukan suara ibunya dengan amat persis?

Karena ingin tahu dan bingung, Johny keluar dari tenda dan menembus kegelapan malam untuk mencari orang yang telah membuat lelucon itu.

Johny berharap menemukan tukang iseng itu di dekat tendanya, tertawa terbahak-bahak, namun ia bingung tak seorang pun berdiri di sekitar situ.

Johny seorang yang gigih dan pantang menyerah. Ia tidak suka dipermainkan. Jadi, ia menjauh dari tendanya, berusaha menemukan si pelontar lelucon. Tetapi setiap orang yang berada di pangkalan itu sudah tertidur nyenyak dan tak seorang pun terjaga.

Setelah pencariannya tidak membuahkan hasil, Johny akhirnya kembali ke tenda. Namun tepat di tenda tempatnya berdiri hanya beberapa menit sebelumnya, tampak sebuah lubang besar menganga dan berasap.

Selama Johny pergi, mortar Jepang telah mendarat tepat dimana tenda terpasang. Semua tentara didalamnya tewas seketika. Johny telah diselamatkan oleh si tukang iseng misterius.

Beberapa bulan kemudian. Johny kembali ke pangkalan yang aman di Amerika Serikat dan kembali ke pelukan ibunya. Ketika ia menceritakan kisah lolosnya ia dari maut kepada ibunya, ibunya juga punya kisah sendiri untuk diceritakan.

Pada malam yang mengerikan di Pasifik ketika Johny mendengar suara ibunya memanggil-manggil namanya, ibunya yang tidur di Oklahoma pada saat yang sama, bermimpi buruk. Dalam mimpinya itu, tenda putranya terhantam mortar. Mimpi itu begitu nyata sampai-sampai ibunya berteriak dalam tidurnya.” Johny! Johny!” Ia tak henti-hentinya menjerit dari mimpi buruknya.

Suaminya berusaha menenangkannya sambil berulang-ulang mengatakan bahwa itu hanya mimpi sehingga ia pun berhenti berteriak.

Misteriusnya, suara ibunya telah melakukan perjalanan ribuan mil jauhnya ke telinga putranya, dan menyelamatkan hidupnya.

Renungan
Jauh lebih keras dari sesuatu yang bias kita ukur adalah gelombang suara yang dikirimkan oleh cinta seorang ibu


EmoticonEmoticon